Vasektomi adalah kontrasepsi bedah untuk pria dengan cara memutus saluran spermanya. Lelaki yang melakukan vasektomi secara permanen tidak bisa menghamili perempuan sehingga kerap dicurigai mudah berselingkuh.
Operasi vasektomi menghambat saluran spermatozoa (vas deferens) yang membawa sperma keluar. Operasi ini biasanya dilakukan di klinik atau rumah sakit dengan melibatkan pemotongan dan mengikat mati (cauterizing) saluran sperma.
Namun karena operasi kontrasepsi ini bersifat permanen, maka pria yang ingin melakukannya harus sudah benar-benar yakin tidak ingin memiliki anak lagi dan tidak akan berubah pikiran.
Pria yang sudah melakukan vasektomi masih terus memproduksi sel benih yang diproduksi buah zakar. Hanya saja karena salurannya diputus tidak bisa keluar bersama ejakulasi. Sel-sel benih itu akan diserap lagi oleh tubuh dan tidak membahayakan kesehatan. Vasektomi juga tidak mempengaruhi hormon testosteron.
Seperti dikutip dari Contraception, Jumat (29/1/2010), ada beberapa keuntungan dan kerugian dari kontrasepsi vasektomi yaitu:
1. Vasektomi adalah operasi kecil yang aman, sangat efektif dan bersifat permanen.
2. Baik dilakukan pada laki-laki yang memang sudah tidak ingin memiliki anak.
3. Vasektomi lebih murah dan lebih sedikit komplikasi dibandingkan dengan sterilisasi tuba.
4. Pria memiliki kesempatan untuk gantian KB dengan istrinya.
5. Tidak mempengaruhi kemampuan seorang pria dalam menikmati hubungan seksual.
Meski vasektomi ini memiliki keuntungan tetapi ada beberapa kerugian jika melakukan vasektomi ini, yaitu:
1. Beberapa laki-laki takut vasektomi ini akan mempengaruhi kemampuannya berhubungan intim atau menyebabkan gangguan ereksi.
2. Ada sedikit rasa sakit dan ketidaknyaman beberapa hari setelah operasi, rasa sakit ini biasanya bisa hilang dengan konsumsi obat ringan.
3. Seringkali harus melakukan kompres dengan es selama 4 jam untuk mengurangi pembengkakan, pendarahan dan rasa tak nyaman serta harus memakai celana yang dapat mendukung skrotum selama 2 hari.
4. Operasi tidak efektif dengan segera. Pasien diharuskan memakai kondom terlebih dahulu untuk membersihkan tabung dari sisa sperma yang ada. Untuk mengetahui sudah steril atau belum, biasanya dilakukan pemeriksaan mikroskop setelah 20-30 kali ejakulasi.
5. Vasektomi tidak memberikan perlindungan terhadap infeksi seksual menular termasuk HIV.
6. Penyesalan setelah vasektomi lebih besar jika laki-laki masih berusia di bawah 25 tahun, terjadi perceraian atau ada anaknya yang meninggal.
7. Dibutuhkan waktu 1-3 tahun untuk benar-benar memastikan apakah vasektomi bisa bekerja efektif 100 persen atau tidak.
Saat ini pria yang ingin membuka vasektomi bisa dilakukan yakni dengan cara menyambung kembali saluran spermanya, namun peluang keberhasilannya kecil.
(dat08/dcm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar