LAPORAN
PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN HIPERTESI
DISUSUN OLEH :
MUHAMMAD NURSAID
NIM 10.9.1.32
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL WATHAN
PRODI DIII KEPERAWATAN
TAHUN ANGKATAN 2010
HIPERTENSI
- Pengertian
Hipertensi adalah tekanan
darah persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan
diastolic di atas 90 mmHg. Pada populasi
manula, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan
diastolic 90 mmHg. (Bruner dan Suddarth, 2002: 896)
- Etiologi
Hipertensi
merupakan penyebab utama gagal jantung, stroke dan gagal ginjal. Disebut juga
sebagai “pembunuh diam-diam” karena orang dengan hipertensi sering tidak
menampakkan gejala, penyakit ini lebih banyak menyerang wanita dari pada pria
Penyebab hipertensi yaitu gangguan emosi, obesitas, konsumsi alcohol yang
berlebihan dan rangsangan kopi serta obat-obatan yang merangsang dapat berperan
disini, tetapi penyakit ini sangat dipengaruhi factor keturunan.
- Patofisiologi
Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak
dipusat vasomotor, pada medulla di otak. Dari pusat vasomotor ini bermula dari
saraf simpatis, yang berkelanjutan ke bawah ke korda spinalis dan keluar dari
kolumna medulla spinalis ke ganglia simpatis di toraks dan abdomen. Rangsangan
pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak ke bawah melalui
system saraf simpatis ke ganglia simpatis yang mengakibatkan konstriksi
pembuluh darah.
Bebagai factor seperti kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi respons
pembuluhdarah terhadap rangsang vasokonstriktor. Individu dangan hipertensi
sangat sensitive terhadap norepinefrin, meskipun tidak diketahui dengan jelas
mengapa hal tersebut bisa terjadi.
D.
Manifestasi
klinis
Individu yang menderita hipertensi kadang tidak menampakkan gejala samapai
bertahun-tahun. Gejala, bila ada biasanya menunjukkan kerusakan vaskuler,
dengan manifestasi yang khas sesuai system organ yang divaskularisasi oleh
pembuluh darah yang bersangkutan. penyakit arteri koroner dengan angina adalah
gejala yang paling menyertai hipertensi. Hipertofi ventrikel kiri terjadi
sebagai respons peningkatan beban kerja ventrikel saat dipaksa berkontraksi
melawan tekanan sistemik yang meningkat. Apabila jantung tidak mampu lagi
menahan peningkatan beban kerja maka terjadi gagal jantung kiri. Perubahan
patologis pada ginjal dapat bermanifestasi sebagai nokturia (peningkatan
urinasi pada malam hari) dan azotemia (peningkatan nitrogen urea darah dan
kretinin). Keterlibatan pembuluh darah otak dapat menimbulkan stroke atau
serangan iskemik trasien yang termanifestasi sebagai paralysis sementara pada
satu sisi (hemiplegia) atau gangguan ketajaman penglihatan.
E.
Pemeriksaan
Diagnostik
Riwayat dan pemeriksaan fisik yang menyeluruh sangat penting. Retina harus
diperiksa dan dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk mengkaji kemungkinan
adanya kerusakan organ, seperti ginjal atau jantung yang dapat disebabkan oleh
tingginya tekanan darah. Hipertrofi ventrikel kiri dapat dikaji dengan
elektrokardiografi, protein dalam urin dapat dideteksi dengan urinalisa. Dapat
terjadi ketidakmampuan untuk mengkonsentrasi urin dan peningkatan nitrogen urea
darah. Pemeriksaan fungsi ginjal terpisah dan penentuan kadar uruine dapat juga
dilakukan untuk mengidentifikasi pasien dengan penyakit renovaskuler. Adanya factor resiko lainnya juga harus dikaji dan
dievaluasi.
F.
|
- Diagnosa keperawatan
- Gangguan
rasa nyeri berhubungan dengan sakit kepala
- Resiko
injuri berhubungan dengan kesadaran menurun
- Gangguan
kenyamanan diri berhubungan dengan gejala sulit tidur
- Gangguan
keseimbangan cairan berubungan dengan oedema dari retensi Na
- Gangguan
intolerensi aktivitas berhubungan dengan Coping menurun
- Intervensi
Diagnosa
|
Tujuan
|
Intervensi
|
Rasional
|
Gangguan nyeri berhubungan dengan nyeri kepala
Resiko injuri berhubungan dengan kesadaran
menurun
Gangguan kenyamanan diri berhubungan dengan
gejala sulit tidur
.
|
Rasa nyeri berkurang setelah
dilakukan tindakan keperawatan selama 1 jam dengan KH :
-
pasien mengatakan nyeri berkurang.
-
Ekspresi wajah klien rileks.
Resiko injuri berkurang setelah
dilakukan tindakan keperawatan selama 1 jam dengan KH :
-
Pasien merasa tenang dan tidak takut jatuh
Gangguan kenyamanan diri
berkurang setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 jam dengan KH :
-
Pasien mengerti tentang pentingnya istirahat
-
Pasien merasa nyaman
|
- Teliti keluhan nyeri, catat intensitasnya,
lokasinya dan lamanya.
-
Lakukan pengawasan pada pasien
-
Atur
posisi pasien agar tidak merasa jatuh
-
Anjurkan
pasien untuk istirahat minimal 8 jam sehari
-
Berikan pendkes tentang pentingnya beristirahat
-
Anjurkan
pasien untuk tidak melakukan aktivitas yang berlebihan
|
Mengidentifikasi karakteristik nyeri merupakan faktor yang penting untuk
menentukan terapi yang cocok serta mengevaluasi keefektifan dari terapi.
Mengurangi resiko injuri
Agar pasien mengerti bahwa
istirahat sangat penting untuk kesehatan
|
DAFTAR PUSTAKA
Brunner
and Suddarth. (1996). Text book of Medical-Surgical Nursing. EGC. Jakarta .
Doengoes
Merillynn. (1999) (Rencana Asuhan Keperawatan). Nursing care plans.
Guidelines for planing and documenting patient care. Alih bahasa : I Made Kariasa, Ni Made Sumarwati.
EGC. Jakarta.
Prince A Sylvia. (1995).
(patofisiologi). Clinical Concept. Alih bahasa : Peter Anugrah EGC. Jakarta .
www. medicastore. com. (2003).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar