Peran Perawat Profesional Dalam Membangun
Citra Perawat
Ideal Di Mata Masyarakat
oleh:MUHAMMAD NURSAID BONGKEM TULEN
Menjadi seorang perawat merupakan suatu pilihan hidup
bahkan merupakan suatu cita-cita bagi sebagian orang. Namun, adapula orang yang
menjadi perawat karena suatu keterpaksaan atau kebetulan, bahkan menjadikan
profesi perawat sebagai alternatif terakhir dalam menentukan pilihan hidupnya.
Terlepas dari semua itu, perawat merupakan suatu profesi yang mulia. Seorang
perawat mengabdikan dirinya untuk menjaga dan merawat klien tanpa
membeda-bedakan mereka dari segi apapun. Setiap tindakan dan intervensi yang
tepat yang dilakukan oleh seorang perawat, akan sangat berharga bagi nyawa
orang lain. Seorang perawat juga mengemban fungsi dan peran yang sangat penting
dalam memberikan asuhan keperawatan secara holistik kepada klien. Namun,
sudahkah perawat di Indonesia melakukan tugas mulianya tersebut dengan baik?
Bagaimanakah citra perawat ideal di mata masyarakat?
Perkembangan dunia kesehatan yang semakin pesat kian
membuka pengetahuan masyarakat mengenai dunia kesehatan dan keperawatan. Hal
ini ditandai dengan banyaknya masyarakat yang mulai menyoroti kinerja
tenaga-tenaga kesehatan dan mengkritisi berbagai aspek yang terdapat dalam
pelayanan kesehatan. Pengetahuan masyarakat yang semakin meningkat, berpengaruh
terhadap meningkatnya tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan kesehatan,
termasuk pelayanan keperawatan. Oleh karena itu, citra seorang perawat kian
menjadi sorotan. Hal ini tentu saja merupakan tantangan bagi profesi
keperawatan dalam mengembangkan profesionalisme selama memberikan pelayanan
yang berkualitas agar citra perawat senantiasa baik di mata masyarakat.
Menjadi seorang perawat ideal bukanlah suatu hal yang
mudah, apalagi untuk membangun citra perawat ideal di mata masyarakat. Hal ini
dikarenakan kebanyakan masyarakat telah didekatkan dengan citra perawat yang
identik dengan sombong, tidak ramah, genit, tidak pintar seperti dokter dan
sebagainya. Seperti itulah kira-kira citra perawat di mata masyarakat yang
banyak digambarkan di televisi melalui sinetron-sinetron tidak mendidik. Untuk
mengubah citra perawat seperti yang banyak digambarkan masyarakat memang tidak
mudah, tapi itu merupakan suatu keharusan bagi semua perawat, terutama seorang
perawat profesional. Seorang perawat profesional seharusnya dapat menjadi sosok
perawat ideal yang senantiasa menjadi role model bagi perawat vokasional dalam
memberikan asuhan keperawatan. Hal ini dikarenakan perawat profesional memiliki
pendidikan yang lebih tinggi sehingga ia lebih matang dari segi konsep, teori,
dan aplikasi. Namun, hal itu belum menjadi jaminan bagi perawat untuk dapat
menjadi perawat yang ideal karena begitu banyak aspek yang harus dimiliki oleh
seorang perawat ideal di mata masyarakat.
Perawat yang ideal adalah perawat yang baik. Begitulah
kebanyakan orang menjawab ketika ditanya mengenai bagaimana sosok perawat ideal
di mata mereka. Mungkin kedengarannya sangat sederhana. Namun, di balik semua
itu, pernyataan tersebut memiliki makna yang besar. Masyarakat ternyata sangat
mengharapkan perawat dapat bersikap baik dalam arti lembut, sabar, penyayang,
ramah, sopan dan santun saat memberikan asuhan keperawatan.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita memang masih menemukan
perilaku kurang baik yang dilakukan oleh seorang perawat terhadap klien saat
menjalankan tugasnya di rumah sakit. Hal itu memang sangat disayangkan karena
bisa membuat citra perawat menjadi tidak baik di mata masyarakat. Ternyata
memang hal-hal seperti itulah yang memunculkan jawaban demikian dari
masyarakat.
Untuk menjadi perawat ideal di mata masyarakat,
diperlukan kompetensi yang baik dalam hal menjalankan peran dan fungsi sebagai
perawat. Seorang perawat profesional haruslah mampu menjalankan peran dan
fungsinya dengan baik. Adapun peran perawat diantaranya ialah pemberi
perawatan, pemberi keputusan klinis, pelindung dan advokat klien, manajer
kasus, rehabilitator, pemberi kenyamanan, komunikator, penyuluh, dan peran
karier. Semua peran tersebut sangatlah berpengaruh dalam membangun citra
perawat di masyarakat. Namun, disini saya akan menekankan peran yang menurut
saya paling penting dalam membangun citra perawat ideal di mata masyarakat.
Peran–peran tersebut diantaranya ialah peran sebagai pemberi perawatan, peran
sebagai pemberi kenyaman dan peran sebagai komunikator.
Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan merupakan peran
yang paling utama bagi seorang perawat. Perawat profesional yang dapat
memberikan asuhan keperawatan dengan baik dan terampil akan membangun citra
keperawatan menjadi lebih baik di mata masyarakat. Saat ini, perawat vokasional
memang masih mendominasi praktik keperawatan di rumah sakit maupun di tempat
pelayanan kesehatan lainnya. Tidak dapat dipungkiri bahwa perawat vokasional
memiliki kemampuan aplikasi yang baik dalam melakukan praktik keperawatan.
Namun, perawat vokasional memiliki pengetahuan teoritis yang lebih terbatas
jika dibandingkan dengan perawat profesional. Dengan semakin banyaknya jumlah
perawat profesional saat ini, diharapkan dapat melengkapi kompetensi yang
dimiliki oleh perawat vokasional. Seorang perawat profesional harus memahami
landasan teoritis dalam melakukan praktik keperawatan. Landasan teoritis
tersebut akan sangat berguna bagi perawat profesional saat menjelaskan maksud
dan tujuan dari asuhan keperawatan yang diberikan secara rasional kepada klien.
Hal ini tentu saja akan membawa dampak baik bagi terciptanya citra perawat
ideal di mata masyarakat yaitu perawat yang cerdas, terampil dan profesional.
Kenyamanan merupakan suatu perasaan subjektif dalam diri
manusia. Masyarakat yang menjadi klien dalam asuhan keperawatan akan memiliki
kebutuhan yang relatif terhadap rasa nyaman. Mereka mengharapkan perawat dapat
memenuhi kebutuhan rasa nyaman mereka. Oleh karena itu, peran perawat sebagai
pemberi kenyamanan, merupakan suatu peran yang cukup penting bagi terciptanya
suatu citra keperawatan yang baik. Seorang perawat profesional diharapkan mampu
menciptakan kenyamanan bagi klien saat klien menjalani perawatan. Perawat
profesional juga seharusnya mampu mengidentifikasi kebutuhan yang berbeda-beda
dalam diri klien akan rasa nyaman. Kenyamanan yang tercipta akan membantu klien
dalam proses penyembuhan, sehingga proses penyembuhan akan lebih cepat.
Pemberian rasa nyaman yang diberikan perawat kepada klien dapat berupa sikap
atau perilaku yang ditunjukkan dengan sikap peduli, sikap ramah, sikap sopan,
dan sikap empati yang ditunjukkan perawat kepada klien pada saat memberikan
asuhan keperawatan. Memanggil klien dengan namanya merupakan salah satu bentuk
interaksi yang dapat menciptakan kenyamanan bagi klien dalam menjalani
perawatan. Klien akan merasa nyaman dan tidak merasa asing di rumah sakit.
Perilaku itu juga dapat menciptakan citra perawat yang ideal di mata klien itu
sendiri karena klien mendapatkan rasa nyaman seperti apa yang diharapkannya.
Peran perawat sebagai komunikator juga sangat berpengaruh
terhadap citra perawat di mata masyarakat. Masyarakat sangat mengharapkan
perawat dapat menjadi komunikator yang baik. Klien juga manusia yang
membutuhkan interaksi pada saat ia menjalani asuhan keperawatan. Interaksi
verbal yang dilakukan dengan perawat sedikit banyak akan berpengaruh terhadap
peningkatan kesehatan klien. Keperawatan mencakup komunikasi dengan klien dan
keluarga, antar-sesama perawat dan profesi kesehatan lainnya, serta sumber
informasi dan komunitas. Kualitas komunikasi yang dimiliki oleh seorang perawat
merupakan faktor yang menentukan dalam memenuhi kebutuhan individu, keluarga,
dan komunitas. Sudah seharusnya seorang perawat profesional memiliki kualitas
komunikasi yang baik saat berhadapan dengan klien, keluarga maupun dengan siapa
saja yang membutuhkan informasi mengenai masalah keperawatan terkait kesehatan
klien.
Hal-hal di atas merupakan sebagian kecil gambaran
mengenai peran yang dapat dilakukan oleh seorang perawat profesional dalam
membangun citra perawat ideal di mata masyarakat. Masih banyak lagi hal lain
yang dapat dilakukan oleh seorang perawat profesional untuk menciptakan citra
perawat ideal yang lebih baik lagi di mata masyarakat. Untuk mewujudkan hal
itu, tentu saja diperlukan kompetensi yang memadai, kemauan yang besar, dan
keseriusan dari dalam diri perawat sendiri untuk membangun citra keperawatan
menjadi lebih baik. Perawat yang terampil, cerdas, baik, komunikatif, dan dapat
menjalankan peran dan fungsinya dengan baik sesuai dengan kode etik, tampaknya
memang merupakan sosok perawat ideal di mata masyarakat. Semoga kita dapat
menjadi perawat profesional yang mampu menjadi role model bagi perawat-perawat
lain dalam membawa citra perawat ideal di mata masyarakat. Hidup perawat
Indonesia!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar